jam

Jumat, 11 Oktober 2013

MENGATASI ANAK YANG SUKA MELAWAN

Sep 25, 10 MENGHADAPI ANAK YANG SUKA MELAWAN DAN KERAS KEPALA
Ada masa ketika anak-anak berusia 2-5 tahun menjadi suka melawan dan keras kepala. Ini adalah fase yang sangat alami pada masa pertumbuhan kejiwaan anak. Mengapa alami? Karena ini adalah fase dimana anak-anak mulai menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang independen dari orang-orang dewasa, terutama orangtuanya.
Sebab-sebab anak suka melawan dan keras kepala: 
  1. Meniru perbuatan orangtuanya yang -maaf- juga keras kepala, atau anak sering menyaksikan orangtuanya bertengkar.
  2. Orangtua terlalu memanjakan, selalu memberikan apa yang diinginkannya. Ketika suatu saat keinginan tersebuttidak dipenuhi, tentu anak akan memprotes dan melawan.
  3. Tidak adanya ikatan kasih sayang dan pengertian antara orangtua dan anak.
  4. Orangtua terlalu membiasakannya taat pada sesuatu secara fanatik.
  5. Anak-anak terlalu sering disuruh mengalah, tanpa memberi pengertian yang dapat membuatnya mengerti.
Cara menghadapi anak-anak yang suka melawan dan keras kepala:
  1. Hendaknya orangtua bersikap lebih fleksibel, serta memberikan kasih sayang dan pengertian pada anak-anaknya.
  2. Bersikap seimbang dalam mendidik anak. Tidak terlalu memanjakan, tapi juga tidak terlalu keras.
  3. Senantiasa memberikan penjelasan atau pengertian yang dapat dimengerti oleh anak setiap kali memerintah, menyuruh, atau melarang dengan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti dan diterima oleh anak dengan baik.
  4. Menghindarkan diri untuk tidak bertengkar atau bersuara keras saat sedang berselisih dengan pasangan, serta tidak melakukannya di hadapan anak.
  5. Tidak bersikap plin plan, dalam artian tidak menyuruh anak atau membiarkan anak melakukan sesuatu, tapi kemudian melarang anak melakukan hal tersebut di lain waktu.
  6. Memberikan hadiah untuk sikapnya yang baik dan memberikan hukuman jika ia melakukan pelanggaran.
  7. Senantiasa berusaha untuk membuat hati anak senang dan gembira, tapi tidak berlebihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar